MANIFESTO, JAKARTA– Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mempromosikan Brigjen Tri Budi Utomo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Perwira tinggi TNI itu kini akan menempati posisi jenderal bintang dua.
Budi yang sebelumnya bertugas sebagai Wadanjen Kopassus akan menggantikan posisi Mayjen Agus Subiyanto yang dimutasi sebagai Pangdam III/Siliwangi.
Mutasi itu tercatat dalam Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/684/VIII/2021 tertanggal 2 Agustus 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Budi Utomo merupakan perwira tinggi (Pati) TNI yang banyak berkiprah di korps baret merah, Kopassus tersebut. Dia pun banyak menempati posisi strategis di satuan khusus milik TNI.
Pria kelahiran 6 Februari 1971 di Surakarta, Jawa Tengah ini lulus dari Akademi Militer pada 1994 dari kecabangan Infanteri. Sebelum menjabat Wadanjen Kopassus, dia merupakan Komandan Korem 052/Wijayakrama.
Sepanjang kariernya, dia banyak ditugasi di wilayah konflik. Misalnya, beberapa waktu dari kelulusannya, Budi dikirim ke Timor-Timur untuk menjalankan operasi pada 1998.
Kemudian, dia menjalani Latihan Bersama (Latma) di Singapura pada 1999. Sepulangnya dari kegiatan itu, dia mengikuti Operasi Irian Jaya pada 2001, Operasi Aceh pada 2004.
Salah satu contoh, Operasi Militer Indonesia di Aceh dilakukan pada 2003-2004. Kala itu, militer dikerahkan untuk melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang mencuat sejak Mei 2003. Kegiatan ini sering disebut sebagai operasi militer terbesar yang dilakukan Indonesia sejak Operasi Seroja di Timor-Timur berlangsung pada 1972..
Hingga akhirnya perwira tersebut diberi kesempatan untuk belajar di India dan mendapat penugasan di Malaysia pada 2007. Lalu, pada 2011 dia mengikuti Latma di Australia.
Setelah dari Kopassus, Tri mendapat tugas sebagai Dandim 0410/Kota Bandar Lampung sejak 2012 hingga 2013. Dia pun kemudian dipercaya sebagai Aspers Danjen Kopassus hingga 2016.
Kariernya melejit dan dipercaya sebagai Komandan Satuan di Kopassus. Dia ditugasi menangani satuan bernomor 81 untuk penanggulangan teror (Gultor).
Pada 2018, Tri ditugaskan sebagai Komandan Grup A Paspampres hingga 2019. Kemudian, dia baru dipindahkan sebagai Komandan Korem sebelum akhirnya ditarik kembali ke korps baret merah.
Editor: Azhar