LPKM UMI Perkenalkan Cara Pemanfaatan Kulit Jeruk Pamelo di Pangkep

judul gambar

MANIFESTO, PANGKEP- Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) bekerjasama dengan dosen pengabdi mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan masker wajah dari kulit jeruk pamelo (Citrus maxima) di desa Tamangapa, kecamatan Ma’rang, Pangkep, Minggu (13/11/2022).

LPKM UMI dan Dosen Farmasi UMI memperkenalkan cara pemanfaatan kulit jeruk pamelo pada majelis taklim. Tim pengabdi dari Fakultas Farmasi UMI diketuai apt Sukmawati, serta anggota apt Ira Asmaliani, dan apt. Aulia Wati.

Bacaan Lainnya

Sukmawati mengatakan, kulit wajah adalah faktor utama kecantikan bagi wanita. Salah satu kelompok wanita yang sangat memperhatikan penampilan dalam segala kegiatannya adalah ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim di daerah.

“Atas dasar itulah penggunaan kosmetik berbahan kimiawi kerap digunakan dalam keseharian. Jeruk pamelo (Citrus maxima) atau jeruk bali merupakan salah satu komoditas unggulan di daerah Pangkep, terutama di Kecamatan Ma’rang,” kata Sukmawati.

Ia menjelaskan jika pemanfaatan kulit jeruk masih sangat kurang. Padahal kandungan kulit jeruk memiliki manfaat yang baik juga seperti likopen yang bermanfaat anti-skin aging dan antioksidan.

Sedangan kandungan vitamin C bermanfaat dalam penyembuhan luka. Adapun hasil penelitian yang memanfaatkan kulit jeruk kata Sukma, yaitu ekstrak kulit jeruk bali berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne penyebab jerawat.

“Untuk itu pada pengabdian masyarakat kali ini, diberikan penyuluhan terkait khasiat tanaman jeruk pamelo atau bali terutama dalam bidang kesehatan serta memperkenalkan cara pembuatan serbuk kulit jeruk sebagai bahan dasar masker wajah organik,” sambung dia.

Sukmawati mengatakan bahwa peserta dalam hal ini adalah anggota majelis taklim diajarkan bagaimana cara memanfaatkan kulit jeruk pamelo atau bali menjadi masker wajah. Masker kulit jeruk bisa membantu merawat kulit wajah, seperti menghilangkan jerawat. Masker tersebut bisa dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.

“Sekaligus mendorong mereka untuk membuat masker sendiri dari alat bahan yang mudah didapatkan berdasarkan panduan video yang kami bagikan ke mereka,” katanya.

“Sedangkan pengetahuan terkait permasalahan kulit wajah dan pengaruh kosmetik kimiawi ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan. Dengan harapan, masyarakat lebih teliti dalam memilih produk yang sesuai dengan jenis kulitnya,” tambahnya.

Editor: Azhar

judul gambarjudul gambar

Pos terkait