MANIFESTO, MAKASSAR– Dewan Pendidikan Kota Makassar menggelar Simposium Bimbingan Konseling dan Bimbingan Karir Guru SMP se-Kota Makassar di Hotel Condotel Premier, Kamis (12/8/2021).
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 55 guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMP negeri/swasta se Kota Makassar.
Kegiatan itu dibuka langsung Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar yang juga Ketua DPRD Makassar Rudiyanto Lallo.
Rudianto mengatakan, paradigma saat ini sudah berbeda dibanding dulu. Jika dulu siswa ‘nakal’ atau yang melanggar aturan sekolah bisa dihukum secara fisik namun terukur, saat ini tidak bisa lagi dilakukan.
Bisa-bisa sang guru bisa terseret kasus hukum. Untuk menggugah hati siswa, butuh pendekatan atau strategi yang mumpuni dari para guru konseling.
“Melalui simposium ini, diharapkan ada rule model yang bisa diterapkan untuk menyentuh hati siswa untuk belajar dan tidak melanggar aturan,” ungkap Rudianto.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Amalia Malik yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengemukakan banyak tantangan yang dihadapi selama era pandemi covid-19 ini.
Para siswa sudah hampir dua tahun belajar dalam jaringan (daring). Mereka, termasuk orang tuanya sudah banyak mengeluhkan metode pembelajaran seperti itu.
Sehingga diharapkan peran guru konseling untuk memberi semangat para siswa.
“Kami apresiasi Dewan Pendidikan Kota Makassar yang melaksanakan kegiatan ini. Kami berharap, melalui simposium, ada cara atau model didapatkan untuk memacu semangat siswa belajar daring. Karena kita tidak tahu pandemi covid ini sampai kapan selesai,” kata Amalia.
Ketua Panitia Simposium, Dr Zainuddin Jaka menjelaskan kegiatan tersebut sebagai ajang untuk berbagi pengalaman praktis antarsesama guru konseling untuk menyiasati strategi layanan bimbingan di era sekarang.
Selain itu, diharapkan bisa menghasilkan strategi atau kebijakan yang bisa menjadi rekomendasi bagi Disdik dalam menyusun program terkait layanan bimbingan.
Simposium menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Prof Anwar Karim, Dr Farida Aryani, dan Dr Aminuddin Tarawe.
Editor: Azhar