MANIFESTO, TAKALAR– Setelah melakukan launching perdana vaksinasi pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Takalar kembali melakukan vaksinasi usia 12- 17 tahun di gedung SMA Negeri 6 Polongbangkeng Utara, Sabtu 28 Agustus 2021.
Kegiatan dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Jeneponto-Takalar Dr. H. Abd Rahim, SE., M.Pd, Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr. Rahmawati, serta kepala Puskesmas Wilayah Polongbangkeng Utara indriani safitri. Sebanyak 150 siswa-Siswi SMA Negeri 6 Takalar megikuti vaksinasi sebagai langkah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Rahim menegaskan, jika siswa yang telah mendapatkan vaksin hari ini sudah diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Dengan syarat patuhi protokoler kesehatan dan sekolah telah mendapatkan rekomendasi dari pihak pemerintah daerah setempat.
“Yang mendapatkan vaksin hari ini sudah dibolehkan masuk untuk belajar tatap muka, tentu dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. sementara yang belum divaksin masih dengan model oline atau daring,” ucapnya.
Rahim pun menyampaikan harapannya di hadapan siswa dan orangtua siswa yang hadir terkait pentingnya pemberian vaksin ini. Menurutnya, kegiatan vaksinasi adalah upaya pemerintah untuk membuat masyarakat dapat hidup normal berdampingan dengan virus covid 19 yang mustahil untuk hilang.
“Mustahil wabah pandemi covid 19 ini bisa hilang. Olehnya itu, pemerintah memberikan vaksin agar kita dapat hidup normal berdampingan dengan virus covid 19 yang saat ini masih menjadi ancaman,” ungkap Rahim.
Sementara, dr. Rahmawati yang juga hadir memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat sehingga agenda vaksinasi untuk pelajar di SMA Negeri 6 Takalar hari ini bisa berjalan dengan lancar.
“Terima kasih atas dukungan dan supportnya sehingga kegiatan vaksinasi untuk pelajar hari ini bisa berjalan seperti yang diharapkan,” kata Rahma.
Mantan Direktur RSUD Pajonga Daeng Ngalle itu menyampaikan keprihatinannya dengan informasi yang berkembang terkait bahaya vaksinasi ini. Baginya pelajar yang terdidik harusnya lebih realistis dalam berpikir serta mampu mengapdate dan menyaring informasi yang diperoleh.
“Hari ini kita banyak dibingungkan oleh informasi yang berkembang terkait bahaya dari vaksinasi ini, sebaiknya para pelajar kita ini mampu menyaring dan mengupdate informasi yang didapat, biar tidak ada kesalahpahaman,” harap dia.
Editor: Azhar