MANIFESTO, BALI– Madura United harus menelan pil pahit saat melakoni laga pertama putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022. Laskar Sape Kerap takluk 0-1 dari PSM Makassar dalam duel pekan ke-18 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Sabtu (8/1/2022).
Gol tunggal pertandingan ini lahir berkat eksekusi penalti striker Anco Jansen pada menit ke-42. Tak ada gol balasan yang dicetak oleh Madura United.
Pelatih Madura United, Fabio Lefundes, menyindir para pemain PSM setelah melihat timnya gagal memetik poin. Dia berpendapat Wiljan Pluim dkk. banyak berjatuhan di lapangan hanya untuk mengulur waktu agar bisa mengamankan poin penuh.
“Wasit hanya memberi empat menit waktu tambahan. Wasit yang memimpin pertandingan tidak ada masalah, bagus. Tapi, mereka (pemain PSM) melakukan trik, banyak jatuh di lapangan sehingga memakan waktu. Tapi, tetap tidak bisa mengubah pertandingan,” ucapnya setelah pertandingan.
Menariknya, gol yang dicetak oleh Anco Jansen itu merupakan tembakan pertama PSM dalam duel ini. Mereka justru unggul setelah mendapat serangan bertubi-tubi dari Slamet Nurcahyo dan kolega.
PSM yang hampir tanpa peluang selama paruh pertama mendapat keuntungan memasuki menit ke-41. Mereka dihadiahi penalti setelah Wiljan Pluim dijatuhkan oleh Jaimerson Xavier di kotak terlarang.
Di sisi lain, Madura United tampil menjadi tim yang sangat mendominasi pertandingan sejak menit awal. Total, sebanyak 11 tembakan mereka lepaskan ke gawang PSM dengan empat di antaranya mengarah ke gawang. Tak ada satupun yang berbuah gol.
Terlepas dari itu, pelatih berpaspor Brasil itu tetap memuji permainan PSM yang menyulitkan timnya. Barisan pertahanan tim berjulukan Juku Eja itu tampil solid dan mampu menjadi mimpi buruk buat Madura United yang tampil agresif.
“Mereka punya postur bagus di posisinya di lapangan dalam bertahan melawan kami. Mereka bawa permainan seperti itu, punya peluang satu, dapat penalti dan bisa bikin gol. Kesempatan kami di babak pertama menyerang, tapi kami tidak bisa mencetak gol,” ujar Fabio Lefundes.
“Dalam pertandingan ini kami bermain terbuka dari sisi kiri dan kanan, bagaimana caranya mencetak gol. Babak kedua saya membuat pergantian taktik, kami cari peluang untuk bisa mencetak gol. Kami mencoba melakukannya, tapi belum bisa,” imbuhnya.
Wakil kapten Madura United, Slamet Nurcahyo, menyayangkan timnya yang gagal meraup poin di pertandingan. Namun, duel ini telah menunjukkan bahwa timnya sudah memperlihatkan performa terbaik.
“Sebenarnya babak pertama kami banyak peluang, seharusnya kami memanfaatkan peluang, sekecil apapun itu. Tapi, inilah sepak bola. Mudah-mudahan ke depan kami lebih baik lagi dan kerja keras lagi,” ucap pemain asli Jember itu.
Hasil ini memaksa Madura United turun peringkat dan harus puas menghuni posisi ke-12 dengan 21 poin dari 18 laga. Mereka disalip oleh PSM yang menghuni peringkat ke-10 mengoleksi 23 poin dengan jumlah pertandingan yang sama.
Editor: Azhar