MANIFESTO.ID, MAKASSAR- Bupati Takalar Syamsari Kitta memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa 3 November 2019.
Syamsari diundang khusus oleh Rektor UNM Prof Husan Syam karena dianggap sebagai kepala daerah berprestasi. Mantan anggota DPRD Sulsel juga dinilai memiliki gagasan yang brilian.
Di depan ratusan mahasiswa, dekan, dan dosen, Syamsari berbicara tentang peluang berinvestasi di Indonesia pada era revolusi industri 4.0. Ia menegaskan, kemampuan sumber daya manusia menjadi kunci untuk bersaing di tengah era serba cepat saat ini.
“Untuk bersaing di era revolusi industri 4.0 ini, kita harus mengatur strategi yakni meningkatkan mutu sumber daya manusia, terciptanya iklim yang baik sehingga peluang investasi kondusif,” kata Syamsari bersemangat.
Ia juga mencontohkan Takalar saat ini yang tengah membangun kawasan industri dengan nilai investasi triliunan. Jika rampung, maka akan bisa menampung ribuan tenaga kerja sehingga bisa meminimalisir penganggugaran.
“Tidak gampang menggaet investor tanpa suasana yang kondusif dan muara dari semua itu adalah bagaimana mempercepat masyarakat kita sejahtera,” kata Syamsari.
Kawasan industri Takalar akan dibangun Pemkab Takalar bekerja sama dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan investor dari beberapa negara.
Saat ini Takalar kata Syamsari, juga tengah berjuang untuk menekan angka putus sekolah. Pemkab Takalar lewat Diknas telah melakukan pendataan terhadap anak usia sekolah yang putus sekolah.
“Lewat gerakan kembali ke sekolah kita berupaya agar anak- anak- anak kita harus bersekolah, pendidikan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik,” kata pria murah senyum itu.
Selain Bupati Takalar, Richard Mathews selaku Australian Consul-General in Makassar hadir juga sebagai pembicara.
Usai kegiatan, Rektor UNM Prof Husain Syam pun memuji kapasitas Bupati Takalar. Husain pun siap membantu untuk memajukan pendidikan, di antaranya membangun kampung Inggris di Takalar.
“Saya kira UNM siap bekerja sama, apalagi Bupati Takalar sangat peduli pendidikan,” terang Husain.
Editor: Azhar