MANIFESTO, MAKASSAR– Sebanyak 5 Sekolah Dasar (SD) bakal mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai Senin, 1 November 2021 mendatang.
Merespons itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir meminta pemerintah kota berhati-hati dalam menetapkan PTM Terbatas tingkat SD. Wahab meminta ada pengawasan lebih ketat terhadap PTM Terbatas tingkat SD lantaran sebagian besar siswanya berusia di bawah 12 tahun dan belum mendapatkan vaksin Covid-19.
“Jadi harus hati-hati dalam bersikap terhadap PTM SD,” kata Wahab, Senin, 25 Oktober 2021. Wahab pun meminta agar simulasi PTM Terbatas diterapkan hanya pada kelas 5 dan 6 terlebih dulu lantaran adanya faktor psikologis.
“Perlakuannya SD ini harusnya memang lebih khusus, lebih hati-hati. Kita minta yang diutamakan itu kelas 5 dan 6 saja dulu, nanti kalau sudah aman baru boleh yang di bawahnya,” katanya.
Terpisah, Ahli Epidemiologi Unhas Prof Ridwan Amiruddin menilai Penerapan PTM terhadap SD sudah bisa diterapkan lantaran status Makassar sudah berada pada PPKM Level 2. Hanya saja potensi ledakan kasus tetap ada, utamanya adanya kekhawatiran gelombang ketiga kembali terjadi di akhir tahun ini.
“Penularan sekarang Level 2, bahkan beberapa daerah itu sudah ada yang sejak lama buka. Jadi Pemkot harus fokus pada protokolnya, ini harus ketat. Guru harus sudah divaksin, tempat cuci tangan harus lengkap,” kata dia.
Ia pun meminta tenaga pendidik fokus memantau siswa saat berada di luar jam sekolah. Ia mengatakan pada waktu tersebut ada potensi anak menjadi pembawa virus. “Jadi tetap harus ada kewaspadaan, utamanya terkait dengan gelombang ketiga. Ini bisa jadi kenyataan kalau kita lewatkan prokesnya,” tutupnya.
Editor: Azhar