MANIFESTO.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyayangkan sikap sejumlah Balai Besar di Sulsel yang kurang koordinasi dengan pemprov dalam melakukan pembangunan.
Nurdin mengatakan selama ini pihak Balai Besar yang berada di Sulsel tidak pernah melakukan koordinasi dalam melakukan pembangunan. Ini menjadi penyebab program pusat, provinsi, dan kabupaten banyak tak sunkron.
“Jadi bahasanya kita luruskan, bukan tidak tepat sasaran, harus dikoordinasikan kepada gubernur, programnya kita harus duduk bersama supaya sinkron, balai kerja apa provinsi kerja apa, dan kabupaten-kota kerja apa. Inikan bahasanya presiden sinergitas,” kata Nurdin di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sealsa (17/12/2019).
Nurdin mengatakan, bahwa selama ini Balai Besar baru datang menghadap apabila mendapat masalah. Namun sebaliknya, jika melakukan pembangunan tak melibatkan pemprov sama sekali.
“Bukan banyak yang tidak disinergikan, harusnya jangan datang ketika ada masalah, tapi ketika pada saat proses perencanaan kita juga harus dilibatkan, supaya sinergi, PUPR provinsi, PUPR kota dan kabupaten sampai pusat,” katanya.
Menurutnya, tahun ini Balai Besar mendapat anggaran yang cukup besar, nilainya mencapai Rp3,8 triliun. Jika tak ada koordinasi maka ke depan bisa saja program tumpah tindih.
“Ya artinya dengan dana ini apa sih yang menjadi skala prioritas, kalau pun dia ada usulan kasih juga ke kita dong, supaya tidak dobel atau timpang tindih,” imbuh Nurdin.
Editor: Azhar