MANIFESTO.ID, MAKASSAR – Ketua KNPI Sulsel Arham Basmin memuji kepemimpinan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Sudirman Sulaeman.
Pembangunan infrastruktur sangat signifikan terlihat di Sulsel dalam kurun waktu lebih setahun memimpin. Keberhasilan membangun jalan ke daerah terisolir menjadi bukti nyata yang perlu diapresiasi.
“Pak Gubernur mampu membuka akses jalan ke daerah yang selama ini terisolir di Seko, Luwu Utara, saya kira ini bukti komitmen beliau,” kata Arham saat berbicara dalam dialog awal tahun yang digelar KNPI Sulsel bersama Masika ICMI bertajuk Outlook Sulsel Maju 2020, di salah satu Warkop di Jalan Topaz Raya, Sabtu 4 Januari 2020.
Selain Arham, hadir juga sebagai pembucara ketua Masika Sulsel Ardiansyah S Pawinru, Presidium FIK Ornop, dan pengamat politik Unismuh Luhur A Prianto.
Arham juga mengaku, jika Bastem, sebuah daerah terpencil di Luwu yang selama ini terisolir, kini sudah bisa diakses dengan mudah. Ia semakin salut dengan kepemimpinan Nurdin karena melibatkan KPK dalam setiap pengambilan kebijakan strategisnya.
“Saya kira kepemimpinan Pak Gubernur karena melibatkan KPK sehingga potensi pelanggaran bisa diminimalisir,” kata aktivis yang hobi naik gunung itu.
Pemimpin masa depan Sulsel itu pun mengapresiasi Nurdin yang melewatkan malam tahun baru di daerah terpencil di Luwu Utara. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh mantan Bupati Bantaeng itu sangat langka.
“Saya saja yang asli Luwu memilih tahun baru di Makassar, Pak Gubernur malah memilih menjemput tahun baru di daerah terpencil, saya kira ini sesuatu yang luar biasa,” terang putra Bupati Luwu Basmin Mattayang itu.
Untuk itu, Arham meminta kepada pemuda agar memanfaatkan upaya Pemprov Sulsel yang telah membuka akses daerah terpencil dengan mengembangkan perekonomian di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan dan parawisata.
“Pemerintah telah membantu kita untuk meningkatkan perekonomian daerah. Sebagai pemuda harus bisa melihat peluang bagaimana menjual produksi pertanian dan perkebunan kita di era digitalisasi ini dengan cara-cara yang milenial,” ungkapnya.
Ia juga sangat menyayangkan jika ada pemuda yang lebih memilih menjual aset seperti tanah dan lahan pertanian untuk digunakan mengadu nasib di kota.
“Harusnya sebagai pemuda jangan berpola pikir seperti itu. Peluang itu sudah ada mari kita optimalkan infrastruktur yang ada itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pinta Arham.
Editor: Azhar