Koalisi Golkar yang Digagas Rudal Cs Jelang Musda Dinilai “Rapuh”

judul gambar

MANIFESTO, MAKASSAR– 14 DPD II telah memanaskan persaingan menjelang Musda Partai Golkar Sulsel akhir Maret mendatang. Mereka membangun kekuatan untuk melawan dominasi trah Nurdin Halid yang tiga tahun terakhir menguasai di Sulsel.

Koalisi bersama 14 DPD II itu dikabarkan digagas oleh mantan Bendahara Golkar Sulsel Rusdin Abdullah. Rudal pun menjadi inisiator pertemuan dengan pimpinan daerah di Trans Mall, Minggu 15 Maret 2020.

Bacaan Lainnya

Namun, koalisi yang digagas Rudal Cs dinilai rapuh dan keropos. Apalagi, koalisi bersama itu belum menyepakati satu nama untuk diusung sebagai kandidat di Musda Golkar Sulsel. Selain Rudal, ada Walikota Parepare Taufan Pawe dan Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi yang dikabarkan mengincar juga posisi yang sama.

Jika ketiganya ngotot, maka bisa saja koalisi ini bubar sebelum perhelatan Musda dihelat. Pertemuan kemarin pun hanya dinilai sebagai manuver dan pemanasan saja menjelang Musda.

“Manuver, tapi tidak solid juga ini, mereka memiliki kepetingan besar yang sama (melanwan NH), tetapi memiliki kepentingan kecil yang berbeda,” kata pengamat politik Unismuh Makassar Luhur A Prianto kepada Manifesto, Senin 16 Maret 2020.

Ia pun melihat jika beberapa Ketua DPD II Golkar yang ikut pertemuan di Trans Mall adalah loyalis NH. Menurutnya, sah-sah saja loyalis NH melebur ke kelompok pro-perubahan. Mereka memang seperti saling membutuhkan untuk kepentingan yang lebih besar di Sulsel.

“Koalisi itu masih harus diuji karena akan ada dinamika selanjutnya. Dalam peta dukungan yang semakin terang, wajar kalau ada yang berusaha membangun faksi baru. Ini soal siapa yang bisa membangun gerbong terbesar,” ungkap Luhur.

Luhur pun mengatakan, jika respon NH terkait pertemuan ini juga dinantikan. Sikap NH menyikapi manuver DPD II ini sangat menentukan keberlanjutan koalisi perubahan yang digagas Rudal Cs ini.

“Tergantung respon kubu NH. Kelompok yang dipersatukan oleh musuh yang sama, punya potensi untuk dibubarkan oleh musuh yang sama,” terang Luhur.

Apalagi, pertemuan di Trans Mall masih bersifat menjajaki, tergantung peluang masing- masing. Tantangan utamanya kata Luhur, adalah konsensus siapa yang disepakati untuk didukung.

Sebelumnya, 14 Ketua DPD II Golkar di Sulsel memanaskan tensi politik jelang Musda yang akan digelar akhir Maret ini. Hampir semua ketua Golkar di daerah, menginginkan adanya perubahan total di pengurusan mendatang. Tak ada nama Kadir Halud dan Hamja B Kady, dalam daftar calon ketua Golkar Sulsel yang mereka akan ajuka  ke DPP Golkar.

“Hampir semua ketua ketua Golkar di daerah ingin melakukan perubahan total. Kita ingin menang di Pilkada 2020 dan pileg 2024,”kata salah seorang ketua DPD ll Golkar yang hadir dalam konsolidasi ketua ketua DPD 2 Golkar se- Sulsel di Fireflies, Trans Mal, Minggu  1aret 2020.

Konsolidasi DPD ll Golkar se-Sulsel ini, tak melibatkan orang orang dekat Nurdin Halid, seperti Kadir Halid, Risman Pasigai, Hamka B Kady dan Arfandi Idris. Juga tidak tampak ketua Golkar Makassar, Farouk M Betta.

Dalam pertemuan itu, hadir walikota Parepare, Taufan Pawe, bupati Bone, Andi Fashar Fadjalangi, Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, Bupati Jeneponto, Ichsan Iskandar, wakil Bupati Toraja, Viktor Datuan Batara, mantan wakil Bupati Pinrang yang kuga ketua Golkar, Darwis, Plt Ketua Golkar Palopo Armin Mustamin Toputiri, Plt Ketua Golkar Sinjai, Zulkarnain, Plt ketua Golkar Gowa, Hoist Bachtiar, Plt Ketua Golkar Takalar, Fahruddin Rangga, dan sejumlah ketua Golkar lainnya. Hadir pula anggota DPR RI, Andi Rio Fadjlangi dan mantan bendahara Golkar, Rusdin Abdullah.

Konsolidasi para ketua Golkar jelang Musda ini, adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya juga digelar konsolidasi yang sama, usai acara tasyakuran Golkar di CCC. Saat itu, juga dihadiri Waketum DPP Golkar, Rizal Mallarangeng dan Erwin Aksa.

Editor: Azhar

 

judul gambarjudul gambar

Pos terkait