Paket DP- Zunnun “Berantakan”,  Danny Akhirnya Ikut Skenario RMS

Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse saat bersama Ramdhan Pomanto beberapa waktu lalu. (Int)
Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse saat bersama Ramdhan Pomanto beberapa waktu lalu. (Int)
judul gambar

MANIFESTO, MAKASSAR— Skenario untuk memaketkan Moh Ramdhan Pomanto alias Danny dengan Zunnun Nurdin Halid (DP- Zunnun) di Pilwali Makassar terancam berantakan usai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikabarkan merapat ke kubu Munafri Arifuddin.

Sebelumnya, paket DP- Zunnun menguat bersanding di Pilwali Makassar diusung oleh Partai Golkar, PPP, dan Nasdem. Jika Nasdem menolak pasangan ini, maka koalisi Partai Golkar dan PPP masih cukup untuk meloloskan pasangan ini melengang ke arena Pilwali Makassar.

Bacaan Lainnya

Sayangnya, PPP dikabarkan meninggalkan paket DP- Zunnun yang digagas bersama Partai Golkar. Dengan Partai Golkar sendirian, sangat mustahil mempertahankan paket Danny- Zunnun. Ditambah sikap keras Partai Nasdem yang menolak Zunnun jika Danny ingin diusung partai besutan Surya Paloh itu.

Danny yang awalnya bersemangat menggandeng Zunnun kini mulai realistis memghadapi kenyataan politik di Pilwali Makassar. Mantan Walikota Makasar pun kini menyerahkan sepenuhnya kepada Nasdem terkait figur yang akan mendampinginya dan koalisi partai yang akan mengusungnya.

“Saya ini adalah kader Partai Nasdem. Dalam posisi seperti ini saya menunggu keputusan dewa-dewa partai. Intinya mengalir saja,” kata Danny kepada wartawan, Sabtu 14 Maret 2020.

Menanggapi sikap Danny dan konstalasi politik di Pilwali Makasar, pengamat politik Universitas Indonesia Timur, Azhar Al Jaurida mengatakan, tarik menarik dukungan menjelang pendafaran di KPU itu hal yang wajar. Sikap resmi parpol akan terbaca secara jelas jika sudah mengumumkan ke publik arah dukungan mereka.

“Tensi akan semakin memanas menjelang pendaftaran di KPU, arah dukungan parpol pun dalam beberapa hari ke depan sudah akan terbaca sehingga sangat wajar jika terjadi kasak kusuk di sana sini,” kata Azhar kepada Manifesto,Id, Sabtu 14 Maret 2020.

Terkait posisi Danny Pomamto, Azhar mengatakan, Ketua IKA Sipil Unhas itu harus bersikap hati- hati menentukan sikap. Jika salah arah, maka Danny bisa saja terpental di arena Pilwali Makassar. Makanya kandidat yang saat ini tercatat sebagai politisi Nasdem harus memilih pasangan yang yang tidak resisten dan bisa menambah dukungan parpol.

“Kalau pasangan, Pak Danny sebaiknya membicarakan dulu dengan Nasdem sebagai kader dan sebagai parpol yang memberikan surat tugas paling awal, jangan sampai calon wakil Pak Danny malah ditolak oleh Nasdem,” kata Azhar.

Selain disetujui Nasdem, Danny harus memilih paketnya yang bisa mendatangkan tambahan dukungan parpol. Ia menyebut paket Danny- Irman Yasin Limpo (None) sangat terbuka terwujud. Apalagi, None telah mendapatkan dukungan Partai Amanat Nasional (PAN). Duet ini pun sangat didambakan oleh Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse.

“Danny- None itu sangat memungkinkan, apalagi kan cukup dengan Nasdem dan PAN plus Golkar jika tetap mengusung Danny, secara elektabilitas pasangan ini sangat menjanjikan kemenangan di Pilwali kali ini, itu kalau None bersedia, kan selama ini tidak mau kalau hanya kosong dua,” terang Azhar.

Editor: Azhar

judul gambarjudul gambar

Pos terkait