MANIFESTO, BANTAENG- Pj Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, mengatakan pesta demokrasi yang baru saja dilaksanakan dapat berjalan dengan aman berkat kerukunan dan toleransinya yang kuat di masyarakat.
“Kita bisa ukur sekarang berpolitik setiap lima tahun tergantikan, pemilihan Presiden, DPR, DPD, Gubernur, Bupati, Walikota sampai Kepala Desa kita kuat karena toleransi,” katanya pada Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bantaeng ke-770 di Gedung DPRD Bantaeng, Sabtu.
Ia menjelaskan perbedaan dalam pilihan itu wajar. Namun, satu hal yang perlu diingat bahwa kuncinya berpolitik secukupnya, bersaudara selamanya.
“Selamat Bapak atau Ibu disini yang melampaui masa-masa demokrasi, saya berikan apresiasi yang mendalam kepada Pak Bupati, Forkopimda dan seluruh masyarakat Bantaeng,” ujarnya
Zudan Arif dalam kesempatan ini juga membahas karakter yang dimiliki masyarakat Sulawesi. Ia menilai orang-orang Sulawesi tidak seperti apa yang diucapkan orang lain. Menurutnya, masyarakat Sulawesi itu ramah dan baik.
“Saya sudah keliling separuh Sulawesi menjadi Pj Gubernur Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulsel. Cukuplah orang mengatakan Sulawesi berat, keras, saya bilang salah, saya sudah melihatnya dengan mata dan mendengarnya lewat telinga. Bahwa Sulawesi itu lembut, hangat dan ramah, tidak seperti yang tersebar di luar,” katanya.
Maka dari itu, hal tersebut yang menyebabkan Indonesia bisa rukun dan utuh karena didukung karakter-karakter seperti itu.
“Mengapa Indonesia sampai sekarang masih utuh, tidak seperti negara lainnya, karena Indonesia rukun dan damai. Inilah yang harus diberitahukan kepada generasi muda kita,” sebutnya.
Tak hanya itu, Zudan mengungkapkan bahwa selain rukun dan ramah, Indonesia bisa kuat karena toleransinya yang begitu tinggi.
Zudan Arif mengambil contoh seperti negara India dan Pakistan. Ia menyebut adanya perpecahan terjadi disebabkan oleh agama dan suku.
“Contoh seperti India, Pakistan dan Bangladesh terpecah karena agama dan suku. Bayangkan Indonesia mempunyai 1.340 suku. Jauh sekali jika dibandingkan seperti negara India dan Pakistan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng Budi Santoso, mengajak para stakeholder menyatukan tekad dalam membangun Kabupaten Bantaeng.
Editor: Azhar