MANIFESTO, MAKASSAR – Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman berharap kepada pengurus baru Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel melanjutkan perjuangan AGH Sanusi Baco.
“Harapannya dengan kepengurusan yang baru tentu bisa melanjutkan perjuangan dari para Kyai Sanusi Baco serta mampu melanjutkan cita-cita MUI yang jauh lebih baik,” tutur Sudirman saat membuka Musda MUI Sulsel di Hotel Four Points by Sheraton, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Bagi Sudirman, MUI menjadi salah satu organisasi yang menjadi penengah pemerintah dan masyarakat.
“Kita harap MUI memiliki kekuatan, kewibawaan, netralitas dalam memberikan pedoman, dan memiliki karakter Ketua seperti almarhum Kyai Sanusi Baco yang memiliki karakter, citra, dan karakteristik yang kuat dan menenangkan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Andalan Sulsel ini juga mendorong MUI menjadi benteng untuk memfilter paham-paham radikalisme.
“MUI merupakan salah satu pilar pemersatu di Sulawesi Selatan yang selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan,” katanya.
Selain itu, Sudirman juga meminta kepada para Ulama, Kyai, dan Ustadz untuk turut ikut membantu pemerintah dalam menyampaikan ke masyarakat pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.
“Kami minta agar dalam ceramahnya menyampaikan kepada jemaah, agar tidak takut memeriksakan diri ke rumah sakit. Kita tidak boleh panik. Dan mengingatkan masyarakat bagaimana menjaga imun, iman, serta bersikap jujur dengan kondisi tubuh, jika kurang sehat, harus istirahat di rumah,” pintanya.
Pada Musyawarah daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton selama dua hari, Sabtu-Minggu, 7-8 Agustus 2021 menghasilkan pengganti AGH Sanusi Baco.
Di forum Musda itu mengamanahkan AGH Prof Najamuddin saat ini menjabat sebagai Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sulsel, sebagai Ketua Umum MUI Sulsel periode 2021-2026.
Musda yang digelar secara hybrid luring dan daring hingga Minggu 8 Agustus 2021 juga langsung memilih sekretaris umum dan wakil ketua umum.
Jabatan sekretaris umum dipercayakan kepada Dr KH Muammar Bakry MA yang juga wakil Ketua Tanfidziyah NU Sulsel dan pimpinan Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah. Dia menggantikan sekum sebelumnya, Prof Muhammad Galib.
Bendahara Umum juga dari NU, yakni Ir Andi Thaswin Abdullah. Dia menjabat wakil bendahara di PWNU Sulsel.
Sementara untuk posisi wakil ketua umum, terpilih tiga orang. Dua di antaranya juga berasal dari NU. Keduanya yakni KH Hamzah Harun Al Rasyid MA yang juga ketua tanfidziyah NU Sulsel dan Prof Dr Muhammad Ghalib, wakil ketua tanfidziyah NU Sulsel.
Satu-satunya wakil ketua umum dari luar NU, yakni Dr KH Mustari Bosra yang saat ini menjabat wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Editor: Azhar