MANIFESTO, MAKASSAR — Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel, Mahkamah Partai Golkar mengeluarkan keputusan mengejutkan. Dua Plt Ketua DPD II dikembalikan posisinya setelah tiga bulan lalu dicopot oleh Ketua DPD I Partai Golkar Nurdin Halid.
Dua Plt yang dikembalikan yakni, Plt Ketua DPD II Gowa Hoist Bahtiar dan Ketua DPD II Sinjai Andi Iskandar Zulkarnain Latif. Dengan keputusan itu maka penunjukan Risman Pasigai sebagai Plt Ketua Golkar Sinjai dan Syamsul Alam sebagai Ketua Golkar Gowa gugur.
Keputusan itu diambil usai MPG melakukan sidang secara virtual dan disiarkan secara terbuka melalui channel youtube, Selasa 21 Juli 2020. Sidang dipimpin langsung Adies Kadir selaku ketua MPG, dan anggota di antaranya, Jhon Kenedy Azis, Heru Widodo, Dewi Asmara, Supriansa, Muh. Sattu Pali.
Dalam sidang itu, MPG sepakat menunda pemberlakukan penunjukan Plt Ketua DPD II yang baru. Dengan keputusan itu, Hoist dan Iskandar yang telah menjabat Plt sejak akhir 2016 kembali aktif. Diketahui, Hoist dan Iskandar dicopot sebagai Ketua DPD II karena tidak sejalan lagi dengan kepemimpinan Nurdin Halid.
Dengan pengembalian ini, maka jalan Supriansa, salah satu anggota Mahkamah Partai Golkar, untuk menduduki kursi paling empuk di Golkar Sulsel makin mulus. Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma menilai kebijakan mengembalikan kedua Plt menjelang msuda tentu erat kaitannya dengan perebutan ketua Golkar Sulsel.
Apalagi, salah satu anggota Mahkamah Partai juga menjadi kandidat di Musda Partai Golkar Sulsel. Dengan demikian, keputusan Mahkamah Partai itu bisa saja untuk memuluskan langkah Supriansa memimpin Golkar Sulsel. Belum lagi, Supriansa telah mendapatkan diskresi dari Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Karena ini adalah partai politik maka tentu ada maksudnya. Maka ketika Supriansa dapat diskresi ini bisa dipahami ada maksud dari DPP terkait kebijakan itu,” kata Sukri kepada Manifesto, Rabu 22 Juli 2020.
Sukri pun percaya dengan keputusan DPP tentu untuk kebesaran Partai Golkar di Sulsel. Sehingga jika ada kandidat yang didorong sudah dipastikan memiliki kapasitas untuk membesarkan Golkar di provinsi yang dikenal sebagai basis beringin.
“Intinya ini Musda Golkar, ini partai besar dan isinya orang-orang hebat yang memiliki kapabilitas yang cukup untukjadi pimpinan. Jadi siapapun yang jadi pimpinan partai sudah layak, tetapi jika ada kandidat yang didorong oleh DPP maka tentu ada pertimbangan khusus,” terang Sukri.
Sehari sebelumnya, Supriansa telah menggelar deklarasi bersama belasan ketua DPD II Partai Golkar di Hotel Novotel. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua Plt yang dikembalikan posisinya telah bergabung dalam barisan pendukung Supriansa.
Penulis: Fadli Ramadhan