MANIFESTO, MAKASSAR – Putri Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yakni Indira Chunda Thita Syahrul diangkat sebagai Komisaris Independen di PT Petrokimia Gresik yang merupakan BUMN bergerak di bidang pupuk sejak Agustus lalu.
Thita adalah Anggota DPR RI dua periode 2009-2019 dari PAN. Namun, di Pileg 2019 lalu, Thita maju lewat Partai Nasdem, tetapi gagal kembali melenggang ke Senayan. Putri Mentan diketahui sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam industri pupuk.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi dan Komisaris Petrokimia Gresik di Jakarta pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2020 diputuskan pembentukan Direksi Petrokimia Gresik dari lima menjadi tiga orang.
Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono mengatakan, perampingan pembentukan ini merupakan salah satu upaya Kementerian BUMN melalui penyelenggaraan Pupuk Indonesia dalam rangka efisiensi dalam memperkuat struktur perusahaan BUMN, terutama dalam menghadapi persaingan global.
Lewat keterangan persnya, berikut ini beberapa nama yang dilantik masuk ke dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT Petrokimia Gresik.
1. Dwi Satriyo Annurogo sebagai Direktur Utama
2. Digna Jatiningsih sebagai Direktur Operasi dan Produksi
3. Dwi Ary Purnomo sebagai Direktur Keuangan dan Umum
4. Nugroho Purwanto sebagai Komisaris Utama.
5. Mahmud Nurwindu sebagai Komisaris Independen
6. Indira Chunda Thita, Komisaris Independen
6. Yoke C Katon sebagai Komisaris
7. Achmad Sigit sebagai Komisaris
8. Heriyono Harsoyo sebagai Komisaris.
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritisi diangkatnya Indira Chunda Thita Syahrul menjadi Komisaris Independen PT Petrokimia Gresik. Sebab seperti diketahui, Indira merupakan putri kandung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Lewat cuitan di akun Twitter-nya @FerdinandHaean3, politisi vocal itu mengatakan, pengangkatan putri Mentan SYL masuk ke dalam jajaran komisaris BUMN merupakan tindakan kasar dan keterlaluan. Ia pun mempertanyakan pengetahuan Thita mengenai industri pupuk.
“Pak @jokowi yang terhormat, kebijakan menempatkan putri kandung Menteri Pertanian di BUMN pupuk ini terlalu kasar dan keterlaluan,” katanya, Jakarta, Sabtu 5 September 2020.
Sumber: Akurat