MANIFESTO, JAKARTA– Tensi musyawarah daerah Partai Golkar yang akan dihelat akhir Juli ini mulai memanas. Kader- kader potensial Golkar mulai bermunculan meramaikan bursa kandidat pengganti Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid.
Jika sebelumnya, ada nama mantan Bendahara Partai Golkar Rusdin Abdullah, Bupati Bone Fashar Padjalangi, Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, Walikota Parepare Taufan Pawe, anggota Komisi III DPR RI Supriansa, dan mantan anggota DPRD Sulsel Kadir Halid, kini muncul juga legislator senayan tiga periode Andi Rio Padjalangi.
Rio pun kini menunggu perintah Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Jika diizinkan bertarung, Rio menegaskan akan maju di musda dan siap berhadapan dengan siapapun. Apalagi, Rio menganggap dirinya layak memimpin Partai Beringin di Sulsel.
“Maju tidaknya saya di Musda DPD I Golkar tergantung izin atau restu dari ketua umum,” kata Andi Rio, Jumat 10 Juli 2020.
Jika saja Airlangga merespon keinginan bertarung di Musda Golkar Sulsel, Rio siap membuat kontrak untuk memgembalikan kejayaan Golkar di Sulsel. Jika tidak terpenuhi, Ria menegaskan, siap meletakkan jabatan.
“Kalau ada restu maka saya akan tantang para calon ketua DPD untuk membuat pernyataan sikap, siap mundur jika target politik Golkar tak terpenuhi,” terang dia.
Andi Rio berharap kejayaan Golkar di Sulsel di masa lalu bisa dikembalikan. Ia prihatin melihat Golkar yang kurang bertaji di Pilgub dan Pilkada di Sulsel. Padahal, Sulsel dikenal sebagai lumbung suara Partai Golkar.
“Saat ini, kita nyaris kalah di pemilu legislatif, pertarungan Pilkada di beberapa kabupaten dan kota, bahkan di Pilgub kita kalah. Maka ketua Golkar Sulsel kedepannya tidak boleh asal-asalan, harus bersungguh-sungguh membesarkan Golkar dalam mencapai target politik,” tegas Rio.
Editor: Azhar