MANIFESTO, TAKALAR- Tim Gugus Covid 19 Takalar terus memantau secara ketat setiap warga yang pulang dari perjalanan luar kota atau provinsi.
Pergerakan warga Takalar yang selama ini beraktivitas atau berdomisili di luar provinsi untuk pulang kampung biasanya meningkat menjelang ramadan. Biasanya didominasi pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di Pulau Jawa.
Pengawasan secara ketat sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di Butta Pangrannuangku. Apalagi, tiga pasien positif Covid 19 yang saat menjalani isolasi terjangkit karena memiliki riwayat bepergian keluar kota.
“Itu semua kita pantau dan jika ada yang terdeteksi warga baru datang dari luar kota maka kita akan langsung datangi untuk pemeriksaan awal, ini protap pencegahan,” kata Ketua Harian Gugus Covid 19 Takalar dr Rahmawati, Minggu 19 April 2020.
Rahmawati mengatakan, pengawasan secara ketat itu seperti dilakukan oleh Tim PSC 119 terhadap F, 16, siswa yang baru dari pulang dari salah satu pesantren di Magetan, Jawa Timur. Tim PSC langsung mendatangi rumah siswa di Kalabbirang, Pattalassang dan melakukan pemeriksaan atau skrining awal terhadap pelaku perjalanan dari luar daerah yang tiba di kabupaten Takalar itu.
“Skrining awal dilakukan terhadap salah satu siswa asal Kelurahan Kalabbirang yang baru pulang dari pondok pesantren di Magetan, skrining awal tersebut meliputi pemeriksaan suhu tubuh, dan kondisi kesehatan,” terang Rahma.
Hasil pemeriksaan kata Rahma, menunjukkan suhu tubuh 36,8°c dan tidak menunjukkan gejala Covid 19 sehingga tidak dilakukan isolasi mandiri.️
“Dua hari sebelumnya saudaranya sudah datang duluan dan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim PSC 119 juga,” kata Plt Kadis Kesehatan Takalar itu.
Rahma menjelaskan bahwa meski tidak ada gejala yang muncul dan kondisi suhu tubuh normal, tetapu Tim Gugus Penanganan Covid-19 terus melakukan pemantauan kesehatan terhadap pelaku perjalalanan.
Editor: Azhar