Usai Tunaikan Salat Ied, WNI di Taiwan Langsung Masuk Kerja

Usai melaksanakan salat Ied, WNI di Taiwan langsung masuk kerja. (Ilustrasi Int)
Usai melaksanakan salat Ied, WNI di Taiwan langsung masuk kerja. (Ilustrasi Int)
judul gambar

MANIFESTO, JAKARTA –  Warga Negara Indonesia yang tinggal di Taipe, Taiwan harus merasakan suasana berbeda di hari Idul Adha.  

Usai melaksanakan salat Idul Adha di Taipei Travel Plaza pada Jumat 31 Agustus 2020, WNI langsung masuk kerja. WNI tidak berziarah atau langsung melanjutkan dengan menyebelih hewan qurban sebagaimana umat Islam di Indonesia. Ini karena hari raya umat Islam tersebut memang bukan hari libur di Taiwan.

“Begitu selesai, saya langsung bergegas ke tempat kerja,” kata Arif Wahyudi yang bertindak sebagai imam salat Id gelombang pertama. Saat dihubungi Antara, ia sedang dalam perjalanan dari Taipei menuju Neili.

Penyelenggaraan shalat Id di Taipei Travel Plaza, taman terbuka di kawasan Taipei Main Station, diperuntukkan khusus bagi WNI. Ada tiga gelombang shalat Id di taman tersebut.

Bacaan Lainnya

Gelombang pertama mulai pukul 06.00 waktu setempat (05.00 WIB) dan tepat pukul 09.00 sholat gelombang ketiga berakhir. Khutbah di masing-masing gelombang disampaikan oleh para khotib dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Menurut Ketua Panitia Salat Idul Adha di Taipei Travel Plaza, Agus Susanto, setiap gelombang diikuti sekitar 1.000 WNI. “Itu hanya di area yang kami tentukan karena ada juga yang salat di luar area karena mereka buru-buru kerja usai sholat Id,” kata pria yang sudah 19 tahun bekerja di Taiwan dan kini menjadi anggota Satuan Tugas Perlindungan Buruh Migran Indonesia itu.

Sholat Idul Adha di Taipei Travel Plaza itu diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan. Penyelenggaran sholat bekerja sama dengan Global Workers’ Organization dan Persaudaraan Setia Hati Terate dengan didukung oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei.

Untuk menggelar salat Id tersebut, panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mengurangi risiko penularan wabah Covid-19.

“Kalau di Masjid Besar Taipei hanya diperiksa suhu badan. Kami lebih ketat lagi, karena setiap jamaah, kami foto ARC (Kartu Penduduk Asing) atau paspor agar bisa mendapatkan tempat sehingga kalau terjadi hal yang tidak diinginkan akan mudah melacaknya,” kata Didik Purwanto selaku sekretaris panitia.

Di Ibu Kota Taiwan itu memang hanya ada dua tempat penyelenggaraan salat Idul Adha tahun ini yakni di Masjid Besar Taipei dan Taipei Travel Plaza. PCINU Taiwan kembali mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Kota Taipei setelah dianggap berhasil menyelenggarakan salat Idul Fitri beberapa waktu lalu juga dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sumber: Republika

judul gambarjudul gambar

Pos terkait