MANIFESTO, MAKASSAR – Pemprov Sulsel menggagas program rapid test gratis bagi seluruh masyarakat yang akan bepergian baik antar kabupaten/kota maupun antar provinsi dengan base keberangkatan dari Kota Makassar.
Untuk lokasi pemeriksaan rapid test disiapkan dua lokasi yakni di Aula Balai Kartini, Jalan Masjid Raya dan di Aula Dinas Kesehatan Propinsi Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan. Untuk ketersediaan tenaga medis dipastikan lengkap, dengan loket pemeriksaan yang dibuka sebanyak 10 di setiap lokasi.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, rapid test gratis ini tentunya akan membantu warga masyarakat yang hendak bepergian, khususnya mereka yang melakukan perjalanan antar kota antar provinsi. Rapid tes tersebut kata dia, akan dilengkapi dengan surat keterangan apakah mereka reaktif atau non reaktif terhadap Covid-19.
“Semuanya akan diberikan secara gratis bagi siapa saja, tidak hanya dikhususkan bagi warga Sulsel. Tapi seluruh warga yang hendak bepergian ke luar Sulsel, keluar Kota Makassar dan hendak ke kabupaten/kota di Sulsel. Semangat program ini, untuk warga yang selama ini mengeluhkan biaya persyaratan rapid khususnya yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang,” ujarnya.
Pemerintah kat dia harus pastikan orang yang terbang itu tidak membawa masalah kesehatan. Maka pemerintah mewajibkan harus rapid test untuk memastikan sehat.
“Keluhan masyarakat hari ini, bahwa rapid test ataupun swab itu berbayar, nah kasihan orang yang punya uang pas-pasan. Maka kami membuat sebuah program alternatif ini,” kata Nurdin Abdullah.
Program ini juga, ujar Bupati Bantaeng dua periode ini, sejalan dengan Program Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin yang mengeluarkan kebijakan agar warga luar kota yang ingin masuk ke Kota Makassar harus memegang surat keterangan (SK) bebas Covid-19 akibat infeksi virus Corona.
“Senin depan, rencananya akan dilaunching program tersebut dengan memanfaatkan aplikasi online bisa diakses melalui website dinas kesehatan ataukah dapat diunduh pada link khusus,” ucapnya.
Bagi warga yang berminat memanfaatkan layanan tersebut tentunya harus antre, karena setiap harinya akan disiapkan kuota 200 orang dengan tahap awal launching sebanyak 500 kuota.
“Diaplikasi tersebut pemohon surat keterangan bebas Covid-19 wajib memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan, utamanya kesediaan untuk mengikuti program karantina jika dinyatakan reaktif pasca diperiksa. Apalagi nantinya setelah dirapid jika non reaktif diberikan sertifikat dengan masa berlaku selama 14 hari,” katanya.
Selanjutnya kata dia, bagi masyarakat yang menunjukkan hasil rapid test yang reaktif maka diwajibkan mengikuti standar protokol yang telah ditetapkan oleh Pemprov Sulsel yakni mengikuti karantina di hotel yang telah disiapkan.
“Resikonya kalau dia reaktif maka wajib untuk mengikuti karantina program kita, kita masukkan hotel kalau reaktif. Prosesnya nanti cepat, mereka datang. Kalau hasil negatif dikasi sertifikat dan ini resmi dari Dinas Kesehatan,” ujar Nurdin.
Dia juga mengungkapkan proses karantina tidak perlu lagi dilakukan hingga 14 hari jika swab test menunjukkan hasil negatif.
“Sekarang kita tidak lagi 14 hari, kalau misalnya masuk, 4 hari berikutnya kita swab, kalau swab pertama negatif silahkan pulang jadi tidak perlu 14 hari,” paparnya.
Nurdin Abdullah menjelaskan, tentunya dari program ini resikonya adalah semakin banyak yang bisa ditracing jika terindikasi reaktif, sementara di sisi lain dapat menekan epicentrum penyebaran penyakit tersebut.
“Program ini tentu akan menyeluruh dilakukan, termasuk di kabupaten/kota sudah diminta melakukan hal serupa. Apalagi untuk menerapkan ini sama sekali tidak membebankan biaya pemerintah, tapi sebaliknya memanfaatkan seluruh bantuan medis dari sejumlah pihak,” kata dia.
Selain itu, dalam waktu dekat Pemprov Sulsel juga akan mendatangkan alat PCR sehingga hasil test dapat diperoleh dalam waktu yang sangat cepat sehingga akan lebih memudahkan.
“Nanti mudah-mudahan dalam waktu dekat, alat PCR kita akan datang, alat ini (hasilnya) dalam waktu cepat, hitung menit. Dan kapasitas satu kali running bisa sampai 500,” ujarnya memaparkan.
Editor: Azhar