MANIFESTO, MAKASSAR – Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengakui sosok Taufan Pawe sebagai kepala daerah inovatif. Hal itu ia lontarkan saat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di Hotel Claro, Kamis, 2 Desember 2021.
Kegiatan ini turut dihadiri 24 kepala daerah atau diwakili di Sulsel. Diantaranya Bupati Selayar Basli Ali, Wali Kota Makassar Danny Pomato, Bupati Barru Suardi Saleh, Wakil Bupati Maros Suhartina, dan Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana.
Pujian Andi Sudirman berawal saat Taufan Pawe menjelaskan soal penguatan kerja sama pemerintah daerah dalam menangani inflasi agar rendah dan terkendali melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Menurutnya, inovasi Wali Kota Parepare dua periode ini merupakan terobosan yang luar biasa. “Terima kasih masukannya dari Walikota Parepare (Taufan Pawe). Ini merupakan ide dan inovasi yang luar biasa,” kata Andi Sudirman.
Andi Sudirman mengungkapkan, ide dan inovasi dari seorang kepala daerah biasanya tersandung dengan sistem pemerintahan Indonesia yang kaku. Tetapi untuk inovasi seorang Taufan Pawe, dirinya meyakini bisa berjalan mulus. Andi Sudirman sudah mengetahui kapasitas Taufan Pawe sebagai ahli hukum dan pemerintahan.
“Tentu ide ini kita minta dibahas kelanjutannya. Kita biasa bermasalah di aturan. Tapi ide seorang kepala daerah seperti Pak Taufan Pawe tentu sudah ada dasar-dasar yang bisa kita lakukan. Beliau ini orang hukum jadi paham sekali. Kalau saya bukan orang hukum jadi saya harus belajar dari beliau,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menjelaskan, dana Belanja Tidak Terduga (BTT) merupakan salah satu solusi dalam menangani inflasi agar rendah dan terkendali.
Berdasarkan regulasi, lanjut TP sapaan akrabnya, pemerintah daerah harus menyiapkan dana BTT minimal 5% dan maksimal 10 % dalam penyusunan APBD. Dana BTT itu bisa diperuntukan jika ada kejadian-kejadian yang bisa mengancam inflasi di daerah.
“Begitu banyak dana BTT di provinsi. Ayo kita sinergitaskan ke daerah tingkat dua yang mana kemampuan daya beli masyarakat terancam. Ini bisa menjadi modal dasar untuk aktif, massif, terstruktur mengendalikan harga pasar,” katanya.
Ketua DPD I Golkar Sulsel berharap, rapat Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPID) selanjutnya dihadiri Forkopimda terkait. Mengingat, inovasi-inovasi yang lahir tidak sebatas konsep yang bisa menghambat pada saat implementasi.
“Dengan kita intervensi BTT itu secara terukur, maka saya yakin inflasi 24 kabupaten kota ini bisa rendah dan terkendali. Kita bisa menjadi penyangga nasional dalam tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi itu sendiri,” pungkasnya.
Editor: Azhar